Ada banyak mitos tentang makanan yang beredar di masyarakat.
Ada yang salah besar dan jauh dari faktanya, tetapi ada juga yang hanya
sedikit melenceng dari yang sebenarnya. Berikut ini saya ingin berbagi
kepada anda beberapa yang saya ketahui. Semoga berguna untuk manajemen
nutrisi anda sehari-hari.
Microwave hilangkan nutrisi sayuran
Dua faktor yang memengaruhi kualitas nutrisi yang ada pada sayuran: panas dan air. Itulah makanya, menurut para ahli, merebus sayuran adalah cara terburuk untuk menyiapkan sayuran. Sedangkan dengan microwave, makanan hanya terkena panas pada jangka waktu yang lebih pendek sehingga sayurannya tetap mempertahankan nutrisi-nutrisi yang baiknya. Tetapi itu tidak berlaku untuk semua sayuran. Wortel, misalnya, lebih baik disiapkan setelah direbus karena akan lebih mudah penyerapan nutrisinya oleh tubuh. Yang pasti, makanlah sayuran sebanyak mungkin, bagaimanapun cara penyajiannya.
Makanan rendah-lemak baik untuk anda.
Memang baik tetapi jangan terlalu percaya dengan labelnya. Makanan rendah-lemak bisa saja tetap mengandung kalori yang sama dengan makanan font-style: italic;full-fat karena lemaknya diganti dengan bahan semacam gula untuk menutupi rasa dari makanan tersebut yang berubah.
Telur naikkan kadar kolesterol
Meskipun ini benar, tetapi itu jangan dijadikan alasan untuk menghindarinya karena telur memiliki kolesterol 'baik' yaitu lipoprotein kadar tinggi yang memang diperlukan tubuh. Penelitian di AS menemukan bahwa tidak ada hubungannya antara konsumsi telur yang biasa-biasa saja (satu atau dua per hari) dengan penyakit jantung atau stroke.
Makanan organik lebih bernutrisi
Hanya karena lebih mahal, bukan berarti lebih baik untuk anda. Penelitian di Inggris menemukan bahwa makanan yang biasa dan yang organik ternyata setara pada 10 dari 13 kategori nutrisi tanpa ada dampak yang signifikan pada perbedaannya.
Makan buah segar saja
Memang buah-buahan segar tetap menjadi sumber vitamin C terbaik anda. Tetapi buah yang dikeringkan dan yang ada dalam kaleng juga bisa diperhitungkan ke dalam porsi konsumsi sehari-hari anda. Buah yang dikeringkan rendah lemak dan sodium, tetapi tinggi pada serat dan potasium.
>>>>Richard Sam Bera
Microwave hilangkan nutrisi sayuran
Dua faktor yang memengaruhi kualitas nutrisi yang ada pada sayuran: panas dan air. Itulah makanya, menurut para ahli, merebus sayuran adalah cara terburuk untuk menyiapkan sayuran. Sedangkan dengan microwave, makanan hanya terkena panas pada jangka waktu yang lebih pendek sehingga sayurannya tetap mempertahankan nutrisi-nutrisi yang baiknya. Tetapi itu tidak berlaku untuk semua sayuran. Wortel, misalnya, lebih baik disiapkan setelah direbus karena akan lebih mudah penyerapan nutrisinya oleh tubuh. Yang pasti, makanlah sayuran sebanyak mungkin, bagaimanapun cara penyajiannya.
Makanan rendah-lemak baik untuk anda.
Memang baik tetapi jangan terlalu percaya dengan labelnya. Makanan rendah-lemak bisa saja tetap mengandung kalori yang sama dengan makanan font-style: italic;full-fat karena lemaknya diganti dengan bahan semacam gula untuk menutupi rasa dari makanan tersebut yang berubah.
Telur naikkan kadar kolesterol
Meskipun ini benar, tetapi itu jangan dijadikan alasan untuk menghindarinya karena telur memiliki kolesterol 'baik' yaitu lipoprotein kadar tinggi yang memang diperlukan tubuh. Penelitian di AS menemukan bahwa tidak ada hubungannya antara konsumsi telur yang biasa-biasa saja (satu atau dua per hari) dengan penyakit jantung atau stroke.
Makanan organik lebih bernutrisi
Hanya karena lebih mahal, bukan berarti lebih baik untuk anda. Penelitian di Inggris menemukan bahwa makanan yang biasa dan yang organik ternyata setara pada 10 dari 13 kategori nutrisi tanpa ada dampak yang signifikan pada perbedaannya.
Makan buah segar saja
Memang buah-buahan segar tetap menjadi sumber vitamin C terbaik anda. Tetapi buah yang dikeringkan dan yang ada dalam kaleng juga bisa diperhitungkan ke dalam porsi konsumsi sehari-hari anda. Buah yang dikeringkan rendah lemak dan sodium, tetapi tinggi pada serat dan potasium.
>>>>Richard Sam Bera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar